VIKY FERDIANSYAH
1C114052
2KA24
[TOLIKARA] Menteri ,Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan rekonstruksi fisik kerusakan akibat kerusuhan Tolikara, Papua, pada
17 Juli 2015 yang menyebabkan satu mushalla dan puluhan toko terbakar telah
selesai.
Mensos telah meresmikan pembangunan kembali tempat
ibadah dan toko yang telah selesai dibangun saat melakukan kunjungan kerja ke
Tolikara, Rabu (23/9).
Pembangunan kembali bangunan yang rusak
menghabiskan dana Rp15 miliar yang terdiri dari pembangunan mushalla satu
miliar rupiah, pembangunan 77 toko Rp10 miliar sedangkan biaya operasional
empat miliar rupiah.
Dana pembangunan berasal dari pemerintah pusat,
Pemda Provinsi Papua, Pemkab Tolikara, organisasi bahkan dari perorangan.
Pada kesempatan tersebut Khofifah sempat melihat
deretan ruko yang nantinya akan dipakai para korban kerusuhan dan ditambah
warga lainnya. Dia sempat memeluk seorang wanita yang menghuni toko nomor 20-C
bernama Dina.
Dina mengaku bingung untuk mulai berjualan sayur
mayur karena belum ada modal usaha dan untuk itu pemerintah ingin membantu
untuk modal awal usaha.
Kepada wartawan usai peresmian, Khofifah mengatakan
dengan selesainya rekonstruksi kerusakan kerusuhan Tolikara, Pemerintah ingin
Tolikara lebih baik kedepannya.
Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, Mensos
meminta para tokoh agama untuk meningkatkan komunikasi agar tidak saling
mencurigai.
"Kalau perlu, diadakan minum teh bersama.
Misalnya minggu ini di rumah pendeta dan minggu berikutnya di rumah
ustadz," katanya menegaskan.
Kerusuhan Tolikara terjadi 17 Juli 2015 saat warga
Muslim menggelar Shalat Idul Fitri. Massa memprotes pelaksanaan Shalat Idul
Fitri yang dilaksanakan di halaman Koramil Karubaga.
Akibat kerusuhan itu, satu warga tewas sedangkan 11
warga mengalami luka tembak.
Mushalla dan puluhan ruko terbakar akibat kejadian
itu.
Polda Papua telah menetapkan dua tersangka dalam
kasus ini dan mereka telah diserahkan ke kejaksaan untuk selanjutnya
dilimpahkan ke pengadilan. [Ant/L-8]
0 komentar:
Posting Komentar